Disain dan AnalisisMesin Pencacah Gelas Plastik dengan Penggerak Manual | Author : Darwin R.BSyaka, Ahmad Kholil, Aam Aminingsih, Afri Siswaldi, Imam Gunandi | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian untuk mendisain mesin pencacah gelas plastik dengan penggerak manual, serta menguji kinerjanya. Penelitian ini menggunakan metode VDI 2221 yaitu metode untuk menyelesaikan permasalahan dan mengoptimalkan penggunaan material, teknologi dan keadaan ekonomi. Metode ini diharapkan dapat mempermudah perancang untuk menguasai sistem perancangan tanpa harus menguasai secara detail.Kesimpulan dari penelitian ini adalahpeneliti berhasil merancang mesin pencacah gelas plastik dengan bentuk yang optimal dan minimalis, kecepatan pemotongan ( 0,012 m/s ) dan pemipihan ( 0,01 m/s ). Diameter poros ditentukan oleh tegangan geser pemipih ( 5,09 Kg/mm2 ) dan tegangan geser pisau ( 18,8 Kg/mm2) sehingga didapatkan hasil 12 mm. Daya yang dibutuhkan pada mesin ini sebesar 0,05 kW dan transmisi yang digunakan pada mesin ini yaitu penggunaan roda gigi yang dihubungkan rantai. Hasil pengujian mesin pemotong gelas plastikdapat memotong 0,864 kg dalam waktu 1 jam dengan kebisingan maksimum hanya 70,3 db, dimana hasil ukuran cacahan atau serpihan berkisar ukuran 4 mm x 4 mm, ukuran tersebut yang dapat dijual di perusahaan daur ulang plastik. |
| STUDI EKSPERIMENTAL KINERJA PIPA KALOR FLEKSIBEL | Author : I Wayan Sugita | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui kinerja pipa kalor fleksibel.Pipa kalor fleksibel dibuat dengan panjang 450 mm. Bagian evaporator terbuat dari tembaga dengan panjang 150 mm, diameter dalam 4 mm dan diameter luar 5 mm. Bagian kondensor terbuat dari tembaga dengan panjang 150 mm, diameter dalam 4 mm dan diameter luar 5 mm. Bagian adiabatik terbuat dari bahan elastis silicondengan diameter dalam 5 mm dan diameter luar 8 mm. Struktur sumbu stainless steel mesh100 dan stainless steel mesh50. Fluida kerja menggunakan air murni. Bagian dalam adiabatik ditambahkan pegas untuk menjaga struktur sumbu tidak rusak pada saat ditekuk. Evaorator dipanaskan menggunakan heater dengan daya sebesar 12 W. Pipa kalor ditekuk dengan susut tekuk 0o, 45o, 90o, 135odan 180o. Hasil yang didapat menunjukkan kinerja pipa kalor fleksibel meningkat dengan berkurangnya sudut tekuk yang ditunjukkan dengan hasil perhitungan tahanan termal pipa kalor. Tahanan termal pipa kalor mempunyai nilai paling kecil pada saat pipa tidak ditekuk dan paling besar pada saat pipa kalor ditekuk dengansudut 180o. Kinerja pipa kalor mesh 100lebih baik dibandingkan pipa kalor mesh 50. Ini menunjukkanbahwa kapasitas perpindahan panas pipa kalor dipengaruhi oleh sudut tekukpipa kalor. Nilai tahanan termal mesh 50 paling kecil terjadi pada susut 0osebesar 0.24 K/W dan terbesar pada sudut 180osebesar 0.40 K/W. Nilai tahanan termal mesh 100 paling kecil juga sama terjadi pada susut 0osebesar 0.15 K/W dan terbesar pada sudut 180osebesar 0.23 K/W. |
| ANALISIS AERODINAMIK PADA BODI KENDARAAN LISTRIK TYPE CITYCAR UNTUK LINGKUNGAN KAMPUS | Author : Ari Ekoprianto | Abstract | Full Text | Abstract :Salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan pemborosan energi pada suatu kendaraan adalah dengan mendesain bentuk kendaraan yang aerodinamis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa aerodinamik pada konsep rancangan bodi kendaraan roda 4 bertenaga listrik berkapasitas 4 (empat) orang yang memiliki gaya hambat udara (drag) terendah. Bagian kendaraan yang dianalisa adalah sudut kap mesin (bonnet), sudut kaca depan (windshield), kelengkungan atap dan sudut bagian belakang kendaraan. Pemilihan kombinasi bagian yang menghasilkan gaya hambat udara (drag) terendah menggunakan metode ortogonal selanjutnya bentuk tersebut dibuat model digital untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamics (CFD). Disimulasikan model kendaraan listrik berjalan pada kecepatan 30 km/h, 35 km/h, 40 km/h, 45 km/kam dan 50 km/h. Dimensi optimal untuk menghasilkan gaya hambat (drag) terendah adalah kap mesin dengan sudut kemiringan 10 derajat, kaca depan (windshield) dengan sudut kemiringan65 derajat, konveksitas atap 1/10 dan sudut kemiringan bagian belakang kendaraan 10 derajat, pada kecepatan 50 km/jam menghasilkan gaya hambatan sebesar 297.22 kg.m/s2. |
| PERENCANAAN EXTERNAL FIRE FIGHTINGUNTUK KAPAL PEMADAM KEBAKARAN | Author : HARINI | Abstract | Full Text | Abstract :Dasar dari penulisan tugas akhir ini adalah merancang sistem pemadam kebakaran (External Fire Fighting)untuk kapal pemadam kebakaran.Perlunya kapal pemadam kebakaran, karena meskipun kapal sudah dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran, akan tetapi kalau api sudah terlanjur membesar, maka sistem pemadam kebakaran internal tidak mampu lagi untuk memadamkan. Kondisi penyemprotanyang direncanakan adalah Kapasitas air yang disemprotkan sebesar 1200 m3/h dengan jarak jangkauan semprot mendatar (throw range) 150 m.Pelaksanaan perencanaan dilakukan dengan perhitungan-perhitungan analitis disertai dengan pengalaman bekerja diperusahaan pembuat kapal pemadam serta data-data yang ada di pasaran.Dari hasil perencanaan diperoleh bahwa untuk mendapatkan jangkauan penyemprotan sejauh 150 m dengan kapasitas semburan sebesar 120 m3/h, pompa harus memiliki minimal head 101.05 m. Daya yang dibutuhkan untuk penggerak pompa sebesar 474.5 kW |
| ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR PADA PUSAT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) DENGAN KAPASITAS 70 MW | Author : Basori, Wismanto Setyadi, Reza Ferdiana | Abstract | Full Text | Abstract :Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebagai sumber energi. Energi potensial dan energi kinetik dari air dirubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan kemudian energi mekanik dirubah menjadi energi listrik oleh generator. Seiring berjalannya waktu, unjuk kerja turbin akan mengalami penurunan jika tidak dilakukan pemeliharaan. Penelitian tugas akhir ini menganalisis unjuk kerja turbin air pada PLTA Musi Unit 2 yang telah melakukan major overhaul,karena telah beroperasi selama 40.000 jam. Analisis unjuk kerja turbin air ini mengacu pada standar ASME PTC 18 : 2002. Pengambilan data dilakukan pada lima kondisi yaitu pada saat komisioning,setelah beroperasi 36.000 jam, setelah annual inspection, setelah beroperasi 40.000 jam dansetelah major overhaul. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan perbandingan pada lima kondisi untuk mengetahui adanyaperbedaandan penyebab terjadinya penurunan unjuk kerja turbin air. Berdasarkan hasil analisis, setelah dilakukan major overhaul pada turbin air efisiensi mengalamikenaikan sebesar 2,14% yaitu menjadi 85,155% jika dibandingkan dengan efisiensi setelah 40.000 jam. Jika dibandingkan dengan efisiensi setelah 36.000 jam, efisiensi mengalami kenaikan sebesar 1,474% dan jika dibandingkan dengan efisiensi saat komisioning, efisiensi mengalami penurunan sebesar 5,876%. Dengan debit air 19,4 m3/s dan tinggi jatuh air 426,2 m dapat menghasilkan daya masuk sebesar 81,029 MW, maka daya keluar yang dihasilkan oleh turbin air sebesar 69 MW |
| PEMODELAN PEROLEHAN MASSA DAN WAKTU REAKSI PIROLISIS SERBUK GERGAJI KAYU JATI | Author : Novan Bayu Nugraha, Yusfita Yusuf, Gunawan Refiadi | Abstract | Full Text | Abstract :Proses pirolisis menghasilkan arang, bio-oil dan gas. Untuk pemahaman proses pirolisis, maka mekanisme proses pirolisis didefinisikandalam model matematika. Penelitan ini adalah kajian teoritik, untuk menentukan model matematika yang digunakan untuk memprediksi perolehan massa dan waktu yang optimum. Penelitian menggunakan persamaan perpindahan panas dan reaksi pirolisis. Variabel yangdigunakan adalah temperatur (573, 598, 623, 648, 673 K), dengan sampel serbuk gergaji kayu jati kering. Model cukup baik untuk memprediksi proses pirolisis. Kondisi optimum didapatkan pada temperatur 598 K, dengan waktu reaksi 3 jam 56 menit, produk yang didapatkan adalah 53,2 % dari massa awal biomassa yang terdiri 29,99% arang dan 23,20% bio-oil. |
| PEMANFAATAN PANAS GAS BUANG SEPEDA MOTOR SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THERMOELEKTRIK | Author : Ragil Sukarno | Abstract | Full Text | Abstract :Seiring peningkatan penggunaan kendaraan bermotor, secara tidak langsung berdampak pada peningkatan energi panas buang yang dibuang melalui knalpot. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah konstruksi thermoelectrik generator (TEG) yang bisa mengkonversi energi dari panas gas buang knalpot sepeda motor menjadi energi listrik dan melihat seberapa besar energi listrik yang bisa dibangkitkan pada variasi kecepatan putaran mesin. Konstruksi TEG terdiri dari alat penukar kalor sisi panas yang berupa komponen setengah lingakaran yang mengikat pada dinding knalpot dan sebuah plat datar yang terhubung ke sisi panas modul TEG. Pada bagian sisi dingin cold sink menggunakan alat penukar heatsink sirip. Konstruksi TEG menggunakan dua modul TEG yang disambungkan secara seri. Pengujian konstruksi TEG dilakukan pada sepeda motor automatic 110 cc fuel injection satu silinder empat langkah dengan 3 variasi kecepatan putaran mesin 1600, 2000 dan 3000 rpm dan waktu pengukuran mulai detik ke-0 sampai detik ke-1500. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa seiring kenaikan putaran mesin dan lamanya waktu pengukuran, maka suhu pada dinding knalpot, sisi panas, sisi dingin dan beda suhu (delta T) akan meningkat. Pada pengukuran detik ke-1500, pada putaran mesin 1600 rpm didapatkan beda suhu antara sisi panas dan sisi dingin TEG adalah 52oC, tengangan sebesar 1770 mV dan arus listrik sebesar 135 mA. Pada putaran mesin 2000 rpm didapatkan beda suhu 72oC, tengangan sebesar 2625 mV dan arus listrik sebesar 180 mA. Dan pada putaran mesin 3000 rpm didapatkan beda suhu 74oC, tengangan sebesar 2894 mV dan arus listrik sebesar 205 mA. Hasil penelitian ini diharapkan bisa diterapkan pada semua mesin pembakaran dalam,tidak hanya pada sepeda motor, tentunya dengan beberapa perubahan menyesuaikan dengan kondisi operasi mesin dan besarnya sumber panas dari mesin. |
| Karakteristik Penyebaran Api Ketika Terjadi Kebakaran Berbasis Metode FDS (Fire Dynamics Simulator) pada Parkiran Sepeda Motor Kampus A Universitas Negeri Jakarta | Author : Pratomo Setyadi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatar belakangi karena melihat kondisi bangunan parkiran depan Kampus A Universitas Negeri Jakarta yang pembangunan tersendat tetapi sudah dipergunakan untuk khayalayak di khawatirkan dapat membahayakan penghuni, dan karyawan yang bekerja di gedung parkiran tersebut apabila terjadi kebakaran.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria bahaya kebakaran pada parkiran sepeda motor kampus A UNJ. Dalam penelitian ini digunakan Software Fire Dynamics Simulator Version 5.0 untuk membuat suatu pemodelan kebakaran berdasarkan titik awal nyala api dan arah angin. Pada penelitian ini akan membahas tentang perkembangan api dimana perkembangan api tersebut akan direpresentasikan oleh HRR (Heat Release Rate), burning rate, dan visualisasi dari masing-masing simulasi. Langkah ini sangat menguntungkan karena dapat mengetahui bagaimana penyebaran api saat terjadi kebakaran dan seberapa bahaya kebakaran yang disimulasikan. Dengan adanya fire modelling ini dapat menjadi pendekatan engineering praktis untuk memberikan peninjauan tambahan terhadap aspek keselamatan kebakaran pada gedung parkiran kampus A Univeristas Negeri Jakarta. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cepatnya penyebaran api dipengaruhi titik awalnya api, kecepatan dan arah angin. Dimana semakin besar nilai HRR maka semakin besar pula nilai burning rate yang didapatkan dan semakin besar pula tingkat kebakaran yang terjadi. |
|
|